Lil Sachi: 11 months old

✅Lancar merangkak sejak 8 bulan

✅Beberapa kali bisa berdiri dari posisi duduk

✅Bisa berdiri tanpa pegangan lebih dari 10 detik

✅Bisa nunjukin mana hidung, bisa sujud (walau gerakannya tentunya belum sempurna) kalau denger “Allahu akbar” atau kalau sajadah digelar

✅Mulai punya kemauan yang kuat (?) Kalau nggak diturutin udah bisa marah, nangis, teriak, atau mempertahankan barang yang dia mau

✅Durasi dan frekuensi mimi masih cukup lama dan banyak

✅Udah bisa bilang Iya, Tata (Kakak), dan Dadah

✅Mulai suka kegiatan berulang, kayak masukin mainan ke kotak, keluarin lagi, masukin lagi

✅Sering menunjukkan ketertarikan pada buku, kayak bolak-balik halaman dan nunjuk-nunjuk gambar

✳️Sekitar sebulan yang lalu Sachi kena ISK.

Awalnya aku tiba-tiba kena mastitis, padahal rasanya nggak ada masalah pas menyusui. Terus setelah mastitis diobatin, Sachi dirujuk ke dokter anak, barangkali Sachi tongue tie makanya aku kena mastitis dan Sachi berat badannya cuma naik sedikit setiap bulannya. Kalau menurut dokter anaknya sih, kalau memang tongue tie nya parah dan mengganggu harusnya masalahnya udah muncul sejak enam bulan pertama. Kemungkinan Sachi berat badannya agak susah naik karna ISK. Jadi nutrisi yang masuk malah diserap sama bakteri. Nah ISK ini kalau dialami sama anak seringnya nggak menimbulkan gejala apa-apa selain demam. Sachi malah saat itu nggak ada demam, tapi emang berasa lebih rewel, susah makan, dan kalau pipis suka kayak merinding. Akhirnya dicoba cek lab dan hasilnya positif.

Alhamdulillah setelah 10 hari dikasih antibiotik dan cek lab lagi, bakterinya udah hilang. Oh iya selain antibiotik aku juga diminta buat mulai ngajarin Sachi toilet training. Ternyata toilet training bisa dimulai dari anak 6 bulan loh (selama ini ku kira baru bisa dimulai kalau anak udah 1,5 tahun dan udah pinter ngomong..). Caranya ajak aja anak ke kamar mandi satu jam sekali, terus buat suara semacam “piss” atau “currr” yang nantinya bakal bikin anak mengasosiasikan suara tersebut sama keinginan dia buat pipis. Sekarang Sachi jadi berkurang banget penggunaan pampersnya. Sebisa mungkin baru pake pampers kalau mau tidur malam atau pergi aja (atau kalau clodi nya belom pada kering🙈). Oh iya satu lagi, Sachi disaranin pakai lactac*d baby setiap habis pipis, dan jangan lupa basuhnya harus dari depan ke belakang.

Berasa banget ya ternyataaa, punya anak cewek harus lebih higienis..

Chapter 4.1: first day of school

Sebelum masuk ke sekolah formal, Al udah pernah ikut kegiatan di kelompok bermain sekitar 2-3 kali. Waktu itu kalau aku tanya, “Al kalau ditinggal nggak papa?” Dia selalu bilang nggak papa. Tapi pada ahirnya tetep aku tungguin, karna rasanya tanggung, kegiatannya cuma dua jam dan perjalanan pulang-pergi cukup lama.

Tahun ini Al resmi jadi anak TK di salah satu sekolah full-day yang cukup dekat dari rumah. Beberapa bulan lalu waktu pendaftaran, waktu orang tua diwawancara oleh kepala sekolahnya dan anak ‘diajak bermain’ oleh gurunya, Al kelihatan happy mengikuti kegiatan bermain. Bahkan waktu aku pamit untuk pulang duluan karna Sachi mulai rewel, Al sama sekali nggak keberatan (fokus banget sama mainan di sana, nengok ke emaknya aja enggak wkwkw sad). Jadi kupikir, “kayaknya hari pertama sekolah nggak akan susah nih lepas sama Al”.

Ternyataaa,

Hari pertama: pertama kali pisah, Al keliatan oke-oke aja. Tapi pas pulangnya dia cerita kalau tadi dia nangis karna kangen Amma. Terus dapet cerita juga dari gurunya, yang lain kan pada nangis waktu pertama dateng karna pisah dari ortunya, kalau Al justru nangisnya pas jam isturahat. Tiba-tiba aja gitu.

(To be continued)